Danilla Tangkap Paradoks Cinta dan Kehilangan Lewat 'Konyol'
Font Terkecil
Font Terbesar
Karawang : Danilla Riyadi menangkap paradoks cinta dan kehilangan, diangkan dalam single baru bertajuk Konyol. Lagu ini sangat personal, dan tidak sekadar menyanyikan duka, melainkan menyuarakan perasaan yang sering dianggap tak pantas diungkap.
Terinspirasi dari sebuah simulator interaksi sosial, Konyol menggambarkan cinta yang dipisahkan oleh maut secara mendadak. Lagu ini menyoroti dua sisi kehidupan: mereka yang bertahan dalam luka, dan jiwa yang tak sempat mengucap selamat tinggal.
"Aku ingin menangkap perasaan paradoks yang paling manusiawi" kada Danila saat perilisan single baru ini, Jum'at (31/10/2025). Seseorang yang telah pergi untuk selamanya, tapi masih memiliki ‘suara’ dan peduli, meski tak lagi bisa hadir.
Produser Lafa Pratomo menggambarkan lagu ini sebagai perjalanan menelusuri absurditas kehidupan dan kehilangan. Cinta dan kehilangan seringkali tak masuk akal di hadapan semesta yang tak memberi penjelasan, katanya dengan nada filosofis.
Berangkat dari refleksi tentang keberadaan manusia, Konyol menjadi cermin dari kekuatan kehilangan yang di luar kendali. Kehilangan bisa mengubah seluruh dunia kita tanpa peringatan, meninggalkan kehampaan yang tak dapat diisi kembali.
Yang paling menyentuh justru ketika sang jiwa menyadari ketidakberdayaannya, tambah Danilla lirih. Ia tak mampu lagi mengusap air mata kekasihnya, hanya bisa menjadi penonton bisu dari dimensi baru.
Secara musikal, Konyol dikemas dalam aransemen minimalis dengan fokus pada vokal Danilla yang hening namun menghunjam. Tanpa ledakan nada, lagu ini berbisik lembut tentang kesunyian, keikhlasan, dan penerimaan yang menyakitkan.
Melalui Konyol, Danilla kembali membuktikan dirinya sebagai sosok yang mampu menuturkan kemanusiaan dengan kedalaman emosional. Karyanya bukan sekadar musik, melainkan perjalanan batin yang mengajak pendengar merenungi arti kehilangan dan cinta sejati.(*)
