Headline

Jangan Asal Ikutan Merayakan!! Ini Makna Perayaan Halloween? Ini Penjelasannya

Karawang : Perayaan Halloween merupakan salah satu perayaan yang identik dengan kostum menyeramkan dan suasana mistis. Perayaan ini diadakan setiap tanggal 31 Oktober dengan kegiatan pesta dan tradisi khas masing-masing negara.(2/11/25).

Ilustrasi anak-anak merayakan Halloween. (Foto: Pexels
Ilustrasi anak-anak merayakan Halloween. (Foto: Pexels

Kata Halloween merupakan singkatan yang berasal dari ‘All Hallows Evening’ dengan arti malam hari semua orang kudus. Tradisi Halloween awalnya merupakan festival yang dirayakan oleh bangsa Celtic.

Tradisi tersebut berasal dari festival panen Kelt kuno yang berakar pada ajaran Pagan yaitu festival Samhain. Kemudian atas perintah Paus Bonafasius IV, festival Samhain tersebut dikristenkan.

Pada saat itu, orang-orang mempercayai bahwa tanggal 31 Oktober, para arwah yang telah meninggal kembali ke rumah mereka. Bangsa Celtic mempercayai bahwa di malam itu banyak roh jahat yang kembali ke bumi untuk mengganggu bangsa mereka.

Untuk itu, bangsa Celtic menyalakan api unggun dan menggunakan kostum serta topeng menyeramkan sebagai upaya menakuti roh jahat. Tradisi Halloween juga identic dengan labu yang dibuat menyerupai wajah yang menyeramkan.

Karakter labu yang menyeramkan tersebut dikenal dengan nama Jack O’Lantern yang merepresentasikan para jiwa orang yang sudah meninggal. Karakter tersebut dikisahkan sebagai arwah yang tidak bisa masuk ke neraka dan juga surga karena dosa yang telah dibuatnya.

Perayaan Halloween di Amerika Serikan dilakukan dengan cara anak-anak berkeliling ke rumah tetangga untuk mendaparkan permen dan coklat. Bahkan Kota-kota besar seperti New York menggelar parade besar yang dihadiri oleh ribuan orang.

Kemudian di Meksiko, perayaan Halloween dilakukan sebagai pembuka menuju perayaan ‘Hari Orang Mati’. Biasanya keluarga menyiapkan berbagai hidangan makanan yang menjadi favorit mendiang dan mendekorasi makam menggunakan bunga serta hadiah kecil.

Di Inggris anak-anak tidak berkeliling untuk meminta permen melainkan mengumpulkan uang untuk membeli bahan bakar api unggun. Perayaan Halloween di negara tersebut lebih identic dengan nuansa api unggun dibandingkan menggunakan kostum yang menyeramkan.(*)
Posting Komentar