Novita Hardini Kecam Penganiayaan Guru di Trenggalek
Font Terkecil
Font Terbesar
Karawang : Anggota DPR RI Komisi VII sekaligus Bunda Guru Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, mengecam insiden penganiayaan terhadap guru SMP Negeri 1 Trenggalek oleh keluarga wali murid pada Jumat lalu.(5/11/25).
Novita menyebut tindakan itu bukan sekadar menyerang seorang pendidik, tetapi juga menghina martabat dunia pendidikan.
“Guru bukan hanya pengajar. Mereka pilar bangsa yang menanamkan ilmu dan karakter. Ketika guru dipukul karena menegakkan aturan sekolah, yang diserang bukan hanya individu, tetapi martabat pendidikan dan masa depan anak-anak kita,” ujar Novita dalam keterangan tertulis yang diterima, 4 November 2025.
Satu-satunya legislator perempuan dari dapil Jawa Timur VII ini mendorong aparat penegak hukum bertindak tegas tanpa pandang bulu terhadap pelaku kekerasan.
“Jika disiplin guru mudah diganggu dan dibalas kekerasan, siapa yang berani mendidik anak bangsa? Ini soal keberlanjutan pendidikan kita,” ucap Novita.
Novita juga meminta pemerintah daerah dan Dinas Pendidikan memperkuat perlindungan bagi guru, termasuk prosedur keamanan dan edukasi bagi orang tua.
“Sekolah bukan tempat adu kuasa antara guru dan wali murid. Ini institusi negara yang menjalankan amanat besar bagi generasi kita,” kata Novita.
Sebagai Bunda Guru Trenggalek, Novita menyatakan dukungan penuh kepada guru korban dan seluruh tenaga pendidik di daerah tersebut.
Ia berkomitmen memperjuangkan penguatan perlindungan hukum bagi guru dan mekanisme aduan kekerasan yang lebih mudah diakses.
“Saya berdiri bersama guru-guru Trenggalek. Ini bukan sekadar satu insiden. Jika dibiarkan, kekerasan kecil hari ini bisa tumbuh menjadi budaya ketidakadilan,” ucap Novita.
Sebelumnya, guru seni budaya SMPN 1 Trenggalek, Eko Prayitno, mengalami pemukulan dan ancaman setelah menyita ponsel salah satu siswi sesuai aturan sekolah.(*)
