Headline

Terungkap Ternyata Film Pangku Terinspirasi dari Fenomena “Kopi Lendot” Pantura

Karawang : Lebih dari sekadar potret sosial, film “Pangku” merupakan kisah tentang perjuangan, cinta, dan pengorbanan dari seorang ibu. Film “Pangku” yang disutradarai oleh Reza Rahadian dijadwalkan tayang pada 6 November 2025.
lustrasi Film Pangku: Terinspirasi dari fenomena “Kopi Lendot” Pantura (Foto: by.intagram.com/filmpangku/canva/editshobilatulf)
lustrasi Film Pangku: Terinspirasi dari fenomena “Kopi Lendot” Pantura (Foto: by.intagram.com/filmpangku/canva/editshobilatulf)

Diproduksi oleh rumah produksi Gambar Gerak, karya ini menjadi salah satu film Indonesia yang paling dinantikan tahun ini oleh masyarakat. Setelah dikenal luas sebagai aktor dengan kemampuan aktingnya yang luar biasa, Reza kini kembali menunjukkan kemampuannya di balik layar sebagai sutradara dengan karya yang penuh makna.

Dalam film ini, Reza menggambarkan sosok ibu yang terjebak dalam dilema hidup antara kebutuhan, moral, dan cinta kepada anaknya. Setiap langkah dan keputusan yang diambil Sartika, tokoh utama dalam film ini, menjadi simbol keteguhan hati seorang perempuan yang berjuang sendirian di tengah keterbatasan.

Terinspirasi dari fenomena “kopi lendot” yang ramai dijumpai di sepanjang Jalur Pantura, Pangku kini menghadirkan potret sosial yang menarik. Istilah lendot sendiri di dalam bahasa Pantura memiliki makna menggoda atau bersikap manja, yang kemudian lekat dengan cara pramusaji di warung kopi melayani pelanggan.

Fenomena ini bukan sekadar latar cerita, tetapi juga cara Reza menunjukkan realitas sosial di balik profesi yang kerap dikaitkan dengan kehidupan malam. Dari kisah seorang perempuan yang harus bekerja dalam situasi sulit, film ini mengajak penonton untuk memahami sebelum menghakimi.

Dilansir dari laman tix.id, film Pangku ini merupakan karya yang sangat personal bagi Reza. Film ini menjadi bentuk penghormatan kepada ibunya, sosok perempuan kuat yang pernah berjuang keras demi anaknya.

Kisah nyata itu kemudian ia hidupkan kembali dalam bentuk sinema, sebagai cara untuk mengenang sekaligus menyampaikan pesan tentang ketulusan cinta seorang ibu. Dengan tema yang hangat dan emosional, Pangku diharapkan dapat menghadirkan pengalaman menonton yang bukan hanya menyentuh hati, tetapi juga membuka mata penonton terhadap sisi lain kehidupan yang kerap diabaikan dan direndahkan.

Melalui film ini, Reza Rahadian tidak hanya mengajak penonton menyelami kisah seorang ibu, tetapi juga menelusuri makna cinta, pengorbanan, dan keberanian untuk bertahan dalam hidup.
Posting Komentar