Hari ini
Cuaca 0oC
HEADLINE NEWS

Update Film ‘Wage’, Kisah WR Supratman dan Sumpah Pemuda

  Jakarta: Film 'Wage' menjadi salah satu karya sinema yang merekam perjuangan lahirnya Sumpah Pemuda. Film ini menghadirkan sosok Wage Rudolf (WR) Supratman, sang pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Poster film 'WAGE', salah satu film yang menceritakan mengenai biografi pencipta lagu kebangsaan 'Indonesia Raya', W. R. Supratman dan peringatan Sumpah Pemuda (Foto: Opshid Media Untuk Indonesia Raya)
Poster film 'WAGE', salah satu film yang menceritakan mengenai biografi pencipta lagu kebangsaan 'Indonesia Raya', W. R. Supratman dan peringatan Sumpah Pemuda (Foto: Opshid Media Untuk Indonesia Raya)

Disutradarai John de Rantau, film berdurasi 120 menit ini rilis pada tahun 2017. Wage membawa penonton mengenang perjalanan panjang pemuda Indonesia menuju persatuan bangsa.

Melalui film ini, penonton diajak menyelami kehidupan WR Supratman yang jarang tertulis dalam buku sejarah. Perjalanan hidupnya menggambarkan tekad, idealisme, dan pengorbanan demi kemerdekaan bangsa.

WR Supratman digambarkan sebagai sosok muda dengan cita-cita tinggi menjadi komponis besar. Namun, jalan hidupnya penuh tantangan sejak masa kecil hingga akhir hayatnya pada 1938.

Diperankan oleh Rendra Bagus Pamungkas, karakter WR Supratman tampil kuat sebagai jurnalis sekaligus pejuang pena. Ia tidak hanya menulis berita, tetapi juga menyuarakan penderitaan rakyat lewat karya musiknya

Film Wage menunjukkan bagaimana semangat nasionalisme tumbuh dari ruang-ruang diskusi para pemuda. WR Supratman turut hadir dalam berbagai rapat organisasi perjuangan di Pulau Jawa.

Ia melihat langsung penderitaan rakyat kecil dan menyalurkannya melalui lagu-lagu perjuangan. Musik menjadi bahasanya untuk menyatukan semangat kemerdekaan di tengah penjajahan.

Momen puncak film ini terjadi saat Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928. Di sinilah lagu Indonesia Raya untuk pertama kalinya dimainkan, bertepatan dengan lahirnya ikrar Sumpah Pemuda.

Adegan perdebatan muncul ketika para pemuda berbeda pendapat soal lagu kebangsaan itu. Namun, WR Supratman tetap teguh memainkan lagu tersebut meski pemerintah Belanda melarangnya.

Biola menjadi simbol perlawanan WR Supratman terhadap penindasan dan ketakutan. Melalui alunan nada, ia menyampaikan pesan kemerdekaan tanpa satu pun kata keluar dari lisannya.

Sayangnya, WR Supratman tidak sempat menyaksikan kemerdekaan yang ia impikan. Ia wafat pada 1938, tujuh tahun sebelum proklamasi, meninggalkan warisan abadi bagi bangsa Indonesia.

Film' Wage' bukan sekadar tontonan sejarah, tetapi pengingat tentang perjuangan dan persatuan. Melalui kisah WR Supratman, semangat Sumpah Pemuda tetap hidup di hati generasi penerus bangsa.(*)