Film ‘Esok Tanpa Ibu’ Rilis Trailer Menyentuh Hati

Trailer menampilkan kehidupan keluarga kecil Cimot bersama kedua orangtuanya, menggambarkan kedekatan anak remaja dengan sang Ibu. Cimot selalu membagikan kegelisahan serta kebahagiaannya kepada Ibunya, sementara menyimpan rapat rahasia dengan Bapaknya.

Peristiwa tragis mengubah keseharian bahagia Cimot, ketika Ibunya mengalami koma dan kehilangan kasih sayang yang selalu merangkul. Hubungan anak dan Bapak pun semakin canggung, menimbulkan konflik emosional yang menegangkan sepanjang cerita.

Aktor Ali Fikry berperan sebagai karakter Cimot, remaja yang berjuang menghadapi kesedihan karena Ibunya mengalami koma. Ali mengatakan, Cimot tidak tahu bagaimana menghadapi kehilangan tersebut, sehingga penggunaan AI bernama ‘i-Bu’ menjadi mekanisme kopingnya.

“Cimot tidak tahu bagaimana menghadapi kesedihan, jadi dia mulai menggunakan AI yang di film ini ada teknologi buatan temannya bernama ‘i-Bu’. Itu sebagai coping mechanism si Cimot karena kangen sama Ibunya,” ucapnya di Jakarta, Senin (15/12/2025).

Dian Sastrowardoyo, produser sekaligus pemeran Ibu, mengungkapkan bahwa ia amat terhormat memerankan karakter yang mewakili banyak sosok Ibu. Ia menilai, peran ini mencerminkan kasih sayang ibu dalam kehidupan banyak orang, yang selalu memberikan perasaan untuk dimengerti.

“Ibu selalu memberikan perasaan untuk dimengerti, aman, dan Ibu tidak bisa digantikan oleh Bapak atau bahkan oleh AI sekalipun. Saya merasa sangat terhormat bisa memerankan Ibu di film ini,” ujarnya.

Produser Shanty Harmayn mengungkapkan bahwa film ‘Esok Tanpa Ibu (Mothernet)’ melewati perjalanan panjang sebelum siap tayang Januari 2026. Ia menjelaskan, ide awal yang dibawa Gina dan Diva bersifat sangat personal, berkembang melalui diskusi panjang mengenai keluarga dan teknologi mempengaruhi hubungan manusia.

“Dari banyak percakapan kami, mulai dari isu keluarga, hingga bagaimana teknologi bisa mempengaruhi hubungan manusia. Proses yang dilalui cukup panjang dan terus berevolusi hingga menjadi karya yang bisa dinikmati oleh penonton Indonesia,” katanya.

Musik dari Kunto Aji serta ‘hara & Nosstres’ dalam trailer memberi dimensi emosi lebih mendalam dan menyentuh hati penonton. Saat Ibu kembali berinteraksi melalui wujud kecerdasan buatan, pertanyaan muncul apakah kasih sayang manusia bisa tergantikan.

Poster resmi menampilkan Dian Sastrowardoyo, Ali Fikry, dan Ringgo Agus Rahman berbaring di taman bunga putih penuh simbolisme. Film ini disutradarai sutradara asal Malaysia, Ho Wi-ding dan ditulis Gina S. Noer, Diva Apresya, serta Melarissa Sjarief, film ini akan tayang mulai 22 Januari 2026.(*)