Hari ini
Cuaca 0oC
Headline News

Ratboys, Rilis Single Ketiganya Berjudul "What’s Right”

Karawang: Ratboys, kuartet indie rock asal Chicago, memasuki fase baru lewat album terbaru berjudul Singin’ to an Empty Chair yang akan dirilis pada 6 Februari 2026 melalui New West Records. Perilisan ini sekaligus menjadi kerja sama pertama Ratboys dengan label tersebut. Menjelang peluncuran album, mereka membagikan single ketiga berjudul “What’s Right” yang hadir bersama video liriknya.
Ratboys, band asal Chicago merilis lagu “What’s Right” menjelang album baru mereka yang akan dirilis tahun depan. (Foto: instagram/ @ratboysband)

Formasi Ratboys masih terdiri dari empat personel: vokalis sekaligus gitaris Julia Steiner, gitaris Dave Sagan, drummer Marcus Nuccio, dan basis Sean Neumann. Steiner menjelaskan proses pembuatan “What’s Right” menjadi percobaan menarik di studio. Mereka merangkai tiga rekaman drum berbeda di tiga ruangan yang memiliki karakter suara berbeda, untuk menciptakan perubahan suasana dramatis sepanjang lagu. Nuansa ketat dan luas ala The War On Drugs serta lanskap gurun dalam film Thelma & Louise menjadi rujukan utama.

Steiner mengaku bagian akhir lagu tersebut muncul dari sebuah mimpi. Begitu terbangun, ia langsung merekam ide yang datang secara tiba-tiba. Momen tersebut dianggapnya jarang terjadi, sekaligus membuatnya merasa bersyukur. Album Singin’ to an Empty Chair juga memuat beberapa lagu yang sudah lebih dulu dirilis, seperti “Light Night Mountains All That” pada September lalu. Ketika album diumumkan, Ratboys juga melepas single kedua “Anywhere” lengkap dengan video musiknya.

Sebelumnya, Ratboys meraih perhatian besar melalui album The Window. Untuk album terbaru, proses kreatif dimulai di sebuah kabin di kawasan Driftless, Wisconsin, yang berdiri di atas lahan seluas 75 acre. Mereka menulis dan merekam demo di lokasi tersebut, kemudian kembali beberapa bulan kemudian untuk bekerja selama sepekan bersama co-producer Chris Walla, yang dikenal lewat karyanya bersama Death Cab for Cutie serta Tegan and Sara. Pengerjaan rekaman kemudian berpindah ke Electrical Audio milik Steve Albini di Chicago dan dilanjutkan di Rosebud Studio, Evanston, Illinois.

Neumann menggambarkan proses album ini seperti menyusun kain perca, di mana setiap lagu memiliki ruang dan suasana berbeda sesuai tempat rekamannya. Sementara itu, Steiner memulai terapi untuk pertama kalinya sebelum pengerjaan album, dan pengalaman tersebut memengaruhi banyak lirik. Judul album merujuk pada teknik terapi The Empty Chair, yang membantu seseorang melakukan percakapan sulit dengan figur yang tidak hadir. Baginya, album ini adalah upaya memperbarui hubungan dengan seseorang yang pernah dekat, merangkai hari-hari tawa dan kenangan menjadi satu karya yang menyimpan harapan baru(*)