Headline

Intip Kisah ‘Aileen: Queen of the Serial Killers’

Karawang : Dokumenter ‘Aileen: Queen of the Serial Killers’ kini tayang di Netflix, menyoroti kembali kehidupan dan kejahatan Aileen Wuornos. Ia merupakan salah satu pembunuh berantai wanita paling terkenal dalam sejarah, dilansir dari Tudum by Netflix, (2/11/25)
Aileen Wuornos dalam film dokumenter 'Aileen: Queen of the Serial Killers' yang tayang di Netflix (Foto: Tudum by Netflix)
Aileen Wuornos dalam film dokumenter 'Aileen: Queen of the Serial Killers' yang tayang di Netflix (Foto: Tudum by Netflix)

Antara 1989 dan 1990, Wuornos membunuh tujuh pria di Florida tengah. Kasusnya menarik perhatian publik karena pelaku wanita ini tidak sesuai dengan profil pembunuh berantai pada umumnya.

Wuornos akhirnya divonis dan dieksekusi pada 2002. Namun, kasusnya tetap menjadi sorotan budaya, termasuk melalui film ‘Monster’ (2003) yang diperankan Charlize Theron.

Dokumenter yang disutradarai Emily Turner ini diproduksi oleh BBC Studios Documentary Unit bekerja sama dengan NBC News Studios. Film ini menampilkan wawancara audio dengan orang-orang yang paling mengenal Wuornos.

Film ini juga menampilkan rekaman arsip dari jurnalis Michele Gillen, dan wawancara penjara dengan Wuornos sendiri. Dokumenter ini menghadirkan wawasan baru mengenai tindakannya dan kondisi yang membentuk kehidupan Wuornos.

Selain itu, film ini juga menyoroti motivasinya serta respons sistem peradilan terhadap kasusnya. Wuornos lahir di Michigan pada 1956 dan mengalami masa kecil yang penuh penelantaran dan kekerasan.

Ia berpindah-pindah dari satu rumah asuh ke rumah asuh lain dan banyak menghabiskan hidup di pinggiran masyarakat. Pada usia awal dua puluhan, Wuornos pergi ke Florida, mencari nafkah melalui pekerjaan seks dan kejahatan kecil sebelum akhirnya ditangkap.

Latar belakang bermasalah dan gaya hidupnya yang berpindah-pindah terus memicu perdebatan publik mengenai penyebab tindakannya. Turner menekankan bahwa Wuornos adalah manusia yang sangat rusak, bukan sekadar pembunuh berdarah dingin.

Wuornos ditangkap pada Januari 1991, divonis atas beberapa pembunuhan, dan dijatuhi hukuman mati. Ia menghabiskan enam tahun di penjara sebelum dieksekusi pada 2002.(*)
Posting Komentar