Headline

PAN Mengapresiasi Putusan MK Soal Keterwakilan Perempuan di Pimpinan AKD DPR

Karawang :;Partai Amanat Nasional (PAN) menyambut baik dan memberikan apresiasi atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mewajibkan adanya unsur pimpinan perempuan di setiap Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPR RI. 

PAN Mengapresiasi Putusan MK Soal Keterwakilan Perempuan di Pimpinan AKD DPR

Putusan ini dianggap sebagai langkah maju dalam mendorong kesetaraan gender dan peningkatan kualitas kinerja legislatif.

Wakil Ketua Umum DPP PAN yang juga menjabat Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, menyatakan bahwa fraksi PAN sejak lama telah berkomitmen memberikan ruang strategis bagi para perempuan.

"Di pimpinan fraksi PAN, Ketua dan Bendahara kami adalah Perempuan. Ibu Putri Zulkifli Hasan dan Ibu Widya Pratiwi. Keduanya sangat kompeten," ujar Saleh Partaonan Daulay.

“Sejauh ini, seluruh urusan fraksi dikerjakan dengan baik. Bahkan, Ibu Putri selalu mengingatkan agar semua anggota benar-benar bekerja untuk kepentingan masyarakat. Apalagi, saat ini DPR sering mendapat sorotan,” kata Saleh Partaonan Daulay.

Komitmen PAN Terhadap Kader Perempuan

PAN menegaskan bahwa penempatan kader perempuan di posisi strategis bukan hal baru. Selain memimpin Fraksi, Ibu Putri Zulkifli Hasan juga duduk sebagai Wakil Ketua Komisi VIII.


Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay.

Contoh lain adalah Ibu Desy Ratnasari yang dipercaya sebagai Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT), serta banyaknya anggota perempuan fraksi PAN yang menjabat sebagai Kapoksi (Ketua Kelompok Fraksi) di berbagai Komisi.

Saleh Partaonan Daulay memuji kinerja para kader perempuan di fraksinya. "Sejauh ini, para srikandi PAN tersebut bekerja dengan baik. Mereka selalu memberikan laporan yang sangat baik kepada fraksi secara reguler," tambahnya.

Dorongan untuk Kualitas dan Kepemimpinan Fraksi

Dalam menyikapi putusan MK, Fraksi PAN berharap seluruh fraksi di DPR menjalankan keputusan yang bersifat final dan mengikat ini. Hal ini diharapkan memicu partai politik untuk berlomba menjaring dan mempersiapkan calon legislatif (caleg) perempuan yang berkualitas untuk menjadi pimpinan di AKD.

Saleh Daulay menekankan pentingnya proses seleksi yang ketat dan berjenjang:
“Selain jumlahnya, partai-partai juga harus memikirkan agar para aleg perempuannya bisa menjadi pimpinan di AKD. Dimulai dari rekrutmen, pelatihan, pembinaan, dan penempatan. Semua proses itu harus benar-benar dilaksanakan secara baik agar kualitas dan hasil kerja DPR semakin bagus dan berorientasi bagi kesejahteraan rakyat,” tegasnya.

Tidak hanya di AKD, Saleh Daulay juga mendorong agar perempuan diberi kesempatan untuk menjadi pimpinan di fraksi masing-masing. Menurutnya, hal ini akan menjamin kepentingan dan kebijakan yang diambil akan lebih berorientasi pada gender dan pemberdayaan perempuan.

“Itulah sebabnya perlu dipertegas bahwa dimana pun dan kapan pun, perempuan harus mendapat tempat yang baik dan terhormat. Laki-laki dan perempuan memiliki kedudukan yang sama. Bahkan, sangat banyak perempuan yang secara kualitas di atas laki-laki," tutup Saleh Daulay.(*)
Posting Komentar